Kebudayaan Kalimantan Barat
Indonesia, kalau kita bahas tentang indonesia itu pasti banyak, seperti budaya, adat, suku bangsa, bahasa dan keberagaman lainnya. nah, pada kesempatan kali ini saya Evan Fernando sebagai penulis akan menjelaskan kebudayaan tanah lahir saya, yaitu kalimantan barat.
senjata tradisional
Sipet adalah bahasa
Dayak untuk menyebutkan senjata tiup bernama sumpit. Senjata ini terdiri dari 2 bagian, sipet
atau selongsong yang terbuat dari bambu atau kayu berongga, serta damek atau
anak sumpit. Selongsong sipet umumnya memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 2,5 meter.
Sementara rongga di bagian tengah ukurannya antara 0,35 sampai 0,75 cm. Kayu
dan rongga sipet harus lurus 100% untuk membuat tembakan menjadi akurat.
Selongsong sipet digunakan dengan damek sebagai anak sumpitnya.
Rumah adat :
Salah satu
rumah adat di kalimantan barat adalah rumah panjang. Rumah panjang merupakan
ciri khas masyarakat dayak. Rumah panjang merupakan gambaran kehidupan di
masyarakat dayak. Pada tahun 1960
beberapa rumah panjang di hancurkan oleh pemerintah karena di curigai menganut
paham komunis, sehingga membuat rumah panjang menjadi hampir punah. Rumah adat
panjang sebagai tempat tinggal beberapa masyarakat. Rumah adat juga di gunakan
untuk kegiatan masyarakat seperti rapat, pertemuan-pertemuan, upacara upacara ada
atau ritual ritual adat. Rumah panjang di bangun tinggi untuk menghindari
serang hewan buas.
Pakaian adat :
Pakaian adat
untuk laki-laki bernama king baba, dalam bahasa dayak king berarti pakain dan
baba berarti laki laki, . Pakaian ini
terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo. Kedua jenis kayu
ini adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai kandungan serat tinggi. pakaian adat
Kalimantan Barat untuk para perempuan juga dibuat dari bahan dan cara yang
sama. Namun, desainnya lebih sopan dengan perlengkapan antara lain penutup
dada, stagen, kain bawahan, serta berbagai pernik lain seperti kalung,
manik-manik, dan hiasan bulu burung enggang di kepalanya. Beberapa perhiasan
lain yang dikenakan di antaranya:
1. Jarat tangan (gelang
tangan) adalah gelang yang dibuat dari pintalan akar tanaman tengang untuk
dikenakan di tangan sebagai penolak bala.
2. Kalung dari
bahan-bahan seperti akar kayu atau kulit (tulang) hewan sebagai penangkal gangguan dari
roh-roh halus, terutama sering digunakan pada bayi.
3. Beragam jenis gelang, di antaranya tjuk
bulu tantawan, tajuk bulu area, kalung manik lawang, galling gading, galang
pasan manik, galang pasan, sa’sawak tali mulung, sa’sawat pirak kurumut, dan
posong.
Tarian :
1. Tari Monong, merupakan
sebuah tari penolak penyakit, agar si penderita dapat sembuh kembali. Penari
berlaku seperti dukun dengan jampi-jampinya.
2. Tari Zapin Tembung, merupakan
suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
3. Tari Menoreh Getah, tari ini
menggambarkan gerak kehidupan masyarakat pedesaan Kalimantan Barat yang
memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menoreh getah. Berpijak pada ide itu
tari ini digarap berdasarkan unsur-unsur gerak dari tari Melayu dan Dayak yang
ada di daerah Kalimantan Barat.
4. Tari Tandak Sambas, adalah bentuk
tari-tarian pergaulan rakyat Kalimantan Barat.
5. Tari Mandau, Tarian Mandau
merupakan simbolisasi dari semangat juang masyarakat Suku Dayak dalam membela
harkat dan martabatnya.
6. Tari Jonggan Merupakan tari
pergaulan masyarakat Dayak Kanayan di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak.
Tarian ini menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi
Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang umumnya diajak untuk menari
bersama.
senjata tradisional
1. Senjata
tradisional sipet
2. Senjata
tradisional lonjo
Lonjo adalah semacam tombak dengan mata
yang sangat runcing. Lonjo kerap dibawa ketika berburu untuk melumpuhkan hewan
buruan dalam jarak dekat. Pada mata lonjo ini, kerap pula ditambahkan racun
supaya daya serang senjata semakin fatal. Senjata tradisional Kalimantan Barat
ini kadang juga dilengkapi dengan tangkai yang berongga. Tangkai tersebut bisa
difungsikan sebagai pengganti selongsong sipet bila dalam keadaan terdesak.
3. Senjata tradisional telawang
Telawang merupakan senjata yang
biasanya digunakan sebagai pelengkap mandau. Bukan untuk menyerang, senjata ini
justru digunakan untuk melindungi diri dari pukulan lawan. Telawang tak ubahnya
seperti perisai biasa yang terbuat dari kayu ringan tapi kuat. Ukuran lebarnya
antara 30 sd 50 cm dengan panjang 1 sd 1,5 meter. Perisai telawang dilengkapi
pegangan di bagian dalamnya dan ukiran di bagian luarnya.
4.
Senjata tradisional mandau
Masyarakat Dayak Kalimantan Barat memiliki nenek moyang yang sama dengan
masyarakat Dayak di Provinsi lainnya di Kalimantan. Tak heran bila kemudian
mereka mengenal mandau sebagai salah satu alat pertahanan diri. Mandau khas
Kalimantan memang sangat terkenal. Bersama telawang, ia kerap dikoleksi oleh
para kolektor senjata. Mandau Kalimantan Barat dibuat dari bahan logam kelas
satu yang ditempa sedemikian rupa hingga memiliki satu mata bilah yang tajam.
Gagangnya dibuat dari tulang tanduk rusa, cula babi, dan tulang hewan buruan
lainnya, sementara serangkanya terbuat dari kayu yang diukir. Pada bagian
gagang, biasanya terdapat pula hiasan bulu burung, rambut manusia, atau serat
alam sebagai penanda kepemilikan.
5.
Suku dan marga yang terdapat didaerah kalimantan Barat adalah
: Dayak (Ngaju, Apa Kayan, Kalimantan, Murut, Punan, Ot Danun, dan lain-lain).
6.
Bahasa Daerah :
Dayak, Kayan, Ot Danun dan lain-lain.
Dayak, Kayan, Ot Danun dan lain-lain.
7.
Lagu Daerah :
Cik-cik Periok.
Cik-cik Periok.
Komentar
Posting Komentar