Kebudayaan Kalimantan Barat

Indonesia, kalau kita bahas tentang indonesia itu pasti banyak, seperti budaya, adat, suku bangsa, bahasa dan keberagaman lainnya. nah, pada kesempatan kali ini saya Evan Fernando sebagai penulis akan menjelaskan kebudayaan tanah lahir saya, yaitu kalimantan barat.
 
 Rumah adat :
Salah satu rumah adat di kalimantan barat adalah rumah panjang. Rumah panjang merupakan ciri khas masyarakat dayak. Rumah panjang merupakan gambaran kehidupan di masyarakat dayak.  Pada tahun 1960 beberapa rumah panjang di hancurkan oleh pemerintah karena di curigai menganut paham komunis, sehingga membuat rumah panjang menjadi hampir punah. Rumah adat panjang sebagai tempat tinggal beberapa masyarakat. Rumah adat juga di gunakan untuk kegiatan masyarakat seperti rapat, pertemuan-pertemuan, upacara upacara ada atau ritual ritual adat. Rumah panjang di bangun tinggi untuk menghindari serang hewan buas.
Pakaian adat :
Pakaian adat untuk laki-laki bernama king baba, dalam bahasa dayak king berarti pakain dan baba berarti laki laki, . Pakaian ini terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo. Kedua jenis kayu ini adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai kandungan serat tinggi. pakaian adat Kalimantan Barat untuk para perempuan juga dibuat dari bahan dan cara yang sama. Namun, desainnya lebih sopan dengan perlengkapan antara lain penutup dada, stagen, kain bawahan, serta berbagai pernik lain seperti kalung, manik-manik, dan hiasan bulu burung enggang di kepalanya. Beberapa perhiasan lain yang dikenakan di antaranya: 
1.       Jarat tangan (gelang tangan) adalah gelang yang dibuat dari pintalan akar tanaman tengang untuk dikenakan di tangan sebagai penolak bala. 
2.       Kalung dari bahan-bahan seperti akar kayu atau kulit (tulang) hewan sebagai penangkal gangguan dari roh-roh halus, terutama sering digunakan pada bayi. 
3.    Beragam jenis gelang, di antaranya tjuk bulu tantawan, tajuk bulu area, kalung manik lawang, galling gading, galang pasan manik, galang pasan, sa’sawak tali mulung, sa’sawat pirak kurumut, dan posong.

Tarian :
1.       Tari Monong, merupakan sebuah tari penolak penyakit, agar si penderita dapat sembuh kembali. Penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampinya.
2.       Tari Zapin Tembung, merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
3.       Tari Menoreh Getah, tari ini menggambarkan gerak kehidupan masyarakat pedesaan Kalimantan Barat yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menoreh getah. Berpijak pada ide itu tari ini digarap berdasarkan unsur-unsur gerak dari tari Melayu dan Dayak yang ada di daerah Kalimantan Barat.
4.       Tari Tandak Sambas, adalah bentuk tari-tarian pergaulan rakyat Kalimantan Barat.
5.       Tari Mandau, Tarian Mandau merupakan simbolisasi dari semangat juang masyarakat Suku Dayak dalam membela harkat dan martabatnya.
6.       Tari Jonggan Merupakan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayan di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak. Tarian ini menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang umumnya diajak untuk menari bersama.

senjata tradisional
1.       Senjata tradisional sipet
Sipet adalah bahasa Dayak untuk menyebutkan senjata tiup bernama sumpit. Senjata ini terdiri dari 2 bagian, sipet atau selongsong yang terbuat dari bambu atau kayu berongga, serta damek atau anak sumpit. Selongsong sipet umumnya memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 2,5 meter. Sementara rongga di bagian tengah ukurannya antara 0,35 sampai 0,75 cm. Kayu dan rongga sipet harus lurus 100% untuk membuat tembakan menjadi akurat. Selongsong sipet digunakan dengan damek sebagai anak sumpitnya.
2.       Senjata tradisional lonjo
Lonjo adalah semacam tombak dengan mata yang sangat runcing. Lonjo kerap dibawa ketika berburu untuk melumpuhkan hewan buruan dalam jarak dekat. Pada mata lonjo ini, kerap pula ditambahkan racun supaya daya serang senjata semakin fatal. Senjata tradisional Kalimantan Barat ini kadang juga dilengkapi dengan tangkai yang berongga. Tangkai tersebut bisa difungsikan sebagai pengganti selongsong sipet bila dalam keadaan terdesak.
3.       Senjata tradisional telawang
Telawang merupakan senjata yang biasanya digunakan sebagai pelengkap mandau. Bukan untuk menyerang, senjata ini justru digunakan untuk melindungi diri dari pukulan lawan. Telawang tak ubahnya seperti perisai biasa yang terbuat dari kayu ringan tapi kuat. Ukuran lebarnya antara 30 sd 50 cm dengan panjang 1 sd 1,5 meter. Perisai telawang dilengkapi pegangan di bagian dalamnya dan ukiran di bagian luarnya.
4.       Senjata tradisional mandau
Masyarakat Dayak Kalimantan Barat memiliki nenek moyang yang sama dengan masyarakat Dayak di Provinsi lainnya di Kalimantan. Tak heran bila kemudian mereka mengenal mandau sebagai salah satu alat pertahanan diri. Mandau khas Kalimantan memang sangat terkenal. Bersama telawang, ia kerap dikoleksi oleh para kolektor senjata. Mandau Kalimantan Barat dibuat dari bahan logam kelas satu yang ditempa sedemikian rupa hingga memiliki satu mata bilah yang tajam. Gagangnya dibuat dari tulang tanduk rusa, cula babi, dan tulang hewan buruan lainnya, sementara serangkanya terbuat dari kayu yang diukir. Pada bagian gagang, biasanya terdapat pula hiasan bulu burung, rambut manusia, atau serat alam sebagai penanda kepemilikan.
5.       Suku dan marga yang terdapat didaerah kalimantan Barat adalah : Dayak (Ngaju, Apa Kayan, Kalimantan, Murut, Punan, Ot Danun, dan lain-lain).
6.       Bahasa Daerah : 
Dayak, Kayan, Ot Danun dan lain-lain.
7.       Lagu Daerah : 
Cik-cik Periok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah dan struktur KFC

SHU koperasi